Kawan ku
Bahagia bersama
Mengisi hari-hari walau ada tangis
Becanda dalam Nyata
Dia bukan lah apa yang kita tampak
Dia adalah perasaan bathin yang sudah menyatu
Dia mulai menyapa saat salah
Dia mulai berkata saat janggal
Tahun-tahun berlalu
Liku kehidupan mulai berubah
Pola pikir semakin dewasa
Tubuh semakin terlihat tua
Aku meninggalkan nya saat masih di Ibu kota
Aku meninggalkannya demi masa depan
Demi impian terdalam ku
Demi bahagia bersama orang yang aku sayangi
Setelah sekian lama...
Aku melihat kesendirian mu
Kesendirian mu yang tak kunjung bersatu
Bertahan menjalani keseharian mu dalam kesendirian
Umur mu semakin menua
Kita pernah satu angkatan dalam menempuh pendidikan
Aku mengetahui umur dalam badanmu sudah 31 th
Umur yang cukup untuk sebuah keputusan besar
Aku tahu bahwa semua ini adalah takdir
Nasib yang menentukan liku kehidupan ini
Maka bersabarlah sambil berdoa'
Bahwa akan ada Mukjizat yang terencana
Tidak peduli orang berkata apa
Kehidupan terus berjalan
besikap baik adalah kunci
Bersama meraih masa depan yang baik...
Search
Jumat, 04 Juli 2014
Sadar Hari Sudah Larut
Kehidupan silih berganti
Seperti pepatah para cerdik pandai
Air laut tidak akan terus pasang
Setelah ia surut maka kau akan melihat borok pantai yang ganas,
Mereka tersandra oleh aturan kuno,
Aturan baku yang membuat mereka harus selalu di hormati,
Harusnya mereka mengerti
Arti penyesuain yang tidak berlebihan,
Seorang muda pasti akan berkata
Lebih baik kau menyingkir
Wahai saudara ku
Apakah kau tidak melihat keriput dimukamu,
Rambutmu sudah mulai terlihat putih
Mata mu dipenuhi warna putih
Sedangkan pupil hitam semakin mengecil
Uratmu nadir mu terlihat kehijauan.
Ingat akhiratmu
Tak sekalipun dahimu menyentuh lantai
Merendahkan jiwa dan raga demi mendapatkan ridhonya
Menghapus masa kelammu
Meruntuhkan dosa yang melekat pada sendi-sendi jiwa mu
Tulang mu yang rapuh
Mengigatkan akan hari akhir begitu dekat
Kita tidak memaksa
Kita hanya mengikuti apa yang sudah tersurat
Seperti pepatah para cerdik pandai
Air laut tidak akan terus pasang
Setelah ia surut maka kau akan melihat borok pantai yang ganas,
Mereka tersandra oleh aturan kuno,
Aturan baku yang membuat mereka harus selalu di hormati,
Harusnya mereka mengerti
Arti penyesuain yang tidak berlebihan,
Seorang muda pasti akan berkata
Lebih baik kau menyingkir
Wahai saudara ku
Apakah kau tidak melihat keriput dimukamu,
Rambutmu sudah mulai terlihat putih
Mata mu dipenuhi warna putih
Sedangkan pupil hitam semakin mengecil
Uratmu nadir mu terlihat kehijauan.
Ingat akhiratmu
Tak sekalipun dahimu menyentuh lantai
Merendahkan jiwa dan raga demi mendapatkan ridhonya
Menghapus masa kelammu
Meruntuhkan dosa yang melekat pada sendi-sendi jiwa mu
Tulang mu yang rapuh
Mengigatkan akan hari akhir begitu dekat
Kita tidak memaksa
Kita hanya mengikuti apa yang sudah tersurat
Langganan:
Postingan (Atom)