Search

Kamis, 17 Juli 2014

Pria Kurus Bertato

              Lima tahun yang lalu kami mengenalnya, dia seorang yang sangat ramah, bahkan mempunyai jiwa sosial yang sangat tinggi, mengalahkan sang Malaikat, kedermawannya bak primadona. Kami adalah seorang Mahasiswa yang berbeda Kampus dan juga berbeda Fakultas. Dari hari kehari kami mulai mengenalnya, kami berkunjung ketempat kostnya yang letaknya jauh puluhan mill, ternyata kisah ini menjadi suratan akan takdir seorang manusia yang begitu jauh dari kasih sayang Orang Tua. Saya mulai melihat hal-hal yang yang tidak pantas sebagai seorang Mahasiswa, kecendrungan itu sangat terlihat pada pola dan tingkah lakunya, yang terbaca di benaknya hanyalah ketidakpuasan terhadap kekuasaan, keadilan yang tidak pernah terwujud, kasih sayang yang tak berpihak. Ketulusannya menjadi tidak berarti ketika teman seperjuangan menjahuinya. Itu semua terjadi karena karakternya yang mudah emosi serta cendrung brutal tanpa berpikir apa yang akan terjadi nanti. Dia adalah temanku yang sedang merintih akibat pergaulan, akibat kerasnya kehidupan Kota, mencoba menaklukan Kota dengan segala asa yang meski berat tetap harus di jalani untuk sebuah tujuan. 
           Kami harus menuangkan isi subuah buku yang akan menuntun dia kearah yang lebih baik, mencoba mendekati dia secara bathin pertemanan, perlahan dengan doktrin-doktrin kebaikan yang kami tanamkan, mencoba mengikuti keinginannya untuk bisa menaklukan keras isi kepala, "Bahwa kehidupan ini telah kita lalui dan bagaimana kita bersikap, kita adalah Manusia yang terbentuk oleh lingkungan, mulai detik dan saat ini kita lah yang harus menuntukan kemana arah yang akan kita tempuh nantinya, kita yang akan membuat rencana-rencna kecil dan segera mengaplikasikan meskipun gagal".Kami bahkan tau, semua yang ada pada dirinya sudah punah, kebahagian dari Keluarga, Orang tua hanyalah isapan jempol belaka, Kejam dan sangat kejam apakah dia (pria Bertato) di lahirkan sebagai manusia hanya untuk menahan semua masalah yang ada. Mencoba berkata dengan tulus, sebenarnya bagaimana kita sebagai manusia harus bersikap ketika cobaan demi cobaan diberikan terus menerus  tanpa mengenal lelah. 
               Setelah sekian lama kami berjumpa kembali, saya melihat rajah di tubuhnya semakin menjamur, semakin berhasrat, saya mulai berpikir apakah ini jalan yang harus di laluinya. Kami mulai mengupas satu persatu permasalahan yang ada, mencoba melihat isi dari kepala yang keras. Setelah sekian lama mengungkapkannya kami masih menemukan faktor sebuah lingkungan dan kasih sayang dari sebuah keluarga adalah salah satu penyebab utama akan kegagalan.Untuk sebuah kehidupan cerita ini menjadi sangat berharga, menjadi barometer dalam mengarungi kehidupan. "Temenku : Semoga engkau mampu bertahan dan tetap berdiri tegak mesti tertatih"

            

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Insan manusia yang luar biasa Ketika pikiran kita terfokus pada sebuah tujuan, maka secara otomatis akan tercipta sebuah komitmen.Kenali siapa dirimu...